SUKABUMI-SIT Adzkia Sukabumi menggelar peringatan tahun baru islam 1444 H diseluruh unit. Dalam kalender Pendidikan SIT adzkia PHBI digelar dari 1-4 agustus 2022. Tujuan digelarnya peringatan Tahun Baru Hijriah ini agar siswa/i Adzkia melek akan sejarah islam dan bisa ikut merasakan betapa mencekamnya keadaan saat rosulullah hijrah dulu. Peringatan 1 Muharram, diperingati sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah. Perayaan Tahun Baru Hijriah merupakan salah satu agenda penting, dengan beragam sejarah Nabi Muhammad Saw, diantaranya juga memperingati peristiwa Hijrah saat Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya bermigrasi dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Tahun baru Islam ditandai dengan mulainya bulan Muharram. Bulan ini menjadi salah satu dari empat bulan mulia di dalam Islam selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Bulan Muharram juga disebut sebagai syahrullah al Asham yang berarti Bulan Allah yang sunyi. Maka selain dilarang berperang, umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan amalan-amalan baik, salah satunya adalah puasa. Tahun baru Hijriyah bagi umat Islam memiliki kesan mendalam yang dirayakan setiap tahunnya pada 1 Muharram. Hijrah tersebut memiliki makna penting bagi umat Muslim. Sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW tersebut, Islam menjadi lebih berkembang. Penanggalan Hijriah yang diawali pada 1 Muharram digagas oleh Ali bin Abi Thalib sebagai tanda hijrah Nabi Muhammad Makna tahun baru Hijriyah 1 Muharram, antara lain:
1. Momen Untuk Merenung dan Muhasabah
Dalam menyongsong tahun baru Islam, seorang mukmin hendaknya semakin menjadi insan yang suka tafakur (berpikir) dan tadzakkur (merenung). Tafakur hisab atau intropeksi artinya mengingat kembali dan menghitung amalan yang telah diperbuat di tahun sebelumya. Setelah itu, lalu merenungi (tadzakkur) akan dosa-dosanya, hingga hatinya menyesal dan beristighfar memohon ampun kepada Allah SWT.
2. Momentum Menuju Kebaikan dan Akhlaq Mulia
Tahun baru islam melahirkan kesadaran untuk senantiasa menuju kebaikan, serta semakin bermanfaat untuk sesama ikhlas demi mendapatkan ridho Allah. Akhlak mulia akan menjadi pendorong untuk dapat terus berbuat baik dan menebar kebaikan kepada banyak orang, yang kemudian hasil kebaikan itu akan kita tuai kembali di kemudian hari.
3. Semangat Perjuangan
Tahun Baru Islam dimaknai sebagai semangat Hijrah Rasul dari Mekah ke Madinah. Nabi Muhammad SAW dan para sahabat begitu gigih dan tak kenal lelah dalam menyebarkan agama Islam, meski menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Nabi Muhammad SAW harus hijrah ke Kota Madinah meninggalkan tanah kelahirannya, saudara, dan harta benda demi memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.
4. Bulan untuk mencari pahala.
Muharram adalah bulan mulia sehingga bulan ini disebut sebagai ‘bulan Allah’. Bagi umat Muslim, bulan ini dapat dijadikan jalan untuk mendulang pahala. Setiap amal ibadah dan kebaikan yang dilakukan di bulan Muharram akan dilipatgandakan ganjarannya. Amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharram salah satunya adalah puasa. Puasa Muharram dapat dilakukan mulai tanggal 1. Ada juga puasa Tasu’a yang dilaksanakan pada tanggal 9, berikutnya adalah puasa Asyura yang dilakukan pada 10 Muharram. Puasa Asyura sangat dianjurkan karena umat Muslim bisa mendapatkan pengampunan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.
Sebagai bentuk memuliakan bulan muharam, banyak acara yang digelar, yang paling penting disetiap unit diadakan tausiah tentang hijrah ini agar siswa/i tahu sejarah dan bisa memaknai hijrah di masa sekarang ini. Selain tausiyah ada berbagai agenda seperti pembiasaan akhlakul karimah, solat duha, tilawah al qur’an bahkan melakukan simulasi hijrah nabi dulu dengan berjalan jarak pendek di sekitar Adzkia. Banyak penampilan yang ditampilkan tidak hanya siswa tetapi para guru pun ikut memeriahkan dengan berbalut pakaian muslim/ah yang seragam.
Semoga SIT Adzkia di Tahun Baru Hijriah ini menjadi awal yang baik dan terus bisa memperbaiki, baik itu dalam sistem Pendidikan,pelayanan dan lain sebagainya. Dan juga sebagai ajang evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya guna melahirkan generasi unggul yang berkarakter qur’ani.
Comments