Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sahabat Adzkia, dalam kehidupan sehari-hari, ada hal-hal yang kita anggap kecil, padahal hal tersebut bisa saja merupakan akhlak mulia jika kita mengikuti perintah Nabi. Salah satu tindakan yang banyak orang anggap sepele adalah menguap. Menguap dapat terjadi ketika organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh.
Tapi tahukah Sahabat Adzkia, bahwa menguap itu dibenci Allah dan disukai oleh syaitan. Bahkan syaitan akan tertawa jika orang yang menguap mengeluarkan suara ‘hah’ atau suara lainnya. Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
Berdasarkan hadits tersebut, agar kita tidak ditertawakan syaitan, ada adab yang perlu kita lakukan ketika menguap;
1. Berusaha semampunya menahan. Ketika merasa akan menguap, maka sebaiknya kita menahan semampunya agar mulut tidak terbuka.
2. Menutup dengan tangan. Jika setelah mencoba menahan untuk tidak menguap namun tidak bisa, maka gunakan tangan untuk menutup mulut ketika menguap.
3. Tidak bersuara ketika menguap. Sebisa mungkin tahan untuk tidak mengeluarkan suara 'haah' ataupun suara yang lainnya ketika menguap, karena setan menyukai hal tersebut.
Ketika menguap juga, udara akan masuk melalui mulut. Dari sisi kesehatan, ini bukanlah hal yang baik karena mulut tidak berfungsi untuk menyaring udara sehingga mikroba, debu, virus atau kotoran bisa saja masuk ke dalam mulut dan masuk ke dalam pencernaan.
Dengan mengamalkan adab ketika menguap, kita tidak hanya menjalankan perintah nabi, tetapi juga terdapat manfaat kesehatan yang kita dapatkan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Comments