top of page
Writer's pictureSIT Adzkia

ADAB MENUNTUT ILMU


Sahabat Adzkia, menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Allah SWT, dengan limpahan kasih sayang-Nya, memberikan ilmu sebagai karunia terindah bagi manusia. Melalui ilmu, kita dapat memahami ciptaan-Nya, mengenali tanda-tanda kebesaran-Nya, dan memahami tugas serta tanggung jawab kita sebagai hamba-Nya di dunia.


Namun, dalam menuntut ilmu, terdapat adab-adab yang harus diperhatikan. Agar menuntut ilmu yang dilakukan bukan sekadar memenuhi kebutuhan, tetapi juga sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Menuntut ilmu dengan adab yang benar akan mempermudah kita mendapatkan keberkahan dan manfaat dari ilmu tersebut.


Berikut 7 adab menuntut ilmu yang harus kita amalkan:


1. Niat Ikhlas


Setiap amal tergantung pada niatnya. Ketika menuntut ilmu, kita harus meluruskan niat hanya karena Allah, bukan untuk memperoleh pujian atau keuntungan duniawi semata. Ilmu yang diiringi niat ikhlas akan membawa keberkahan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Berdo’a Memohon Ilmu yang Bermanfaat


Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan kita kepada Allah dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memohon kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat. Rasulullah SAW mengajarkan do'a:


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat."


Dengan doa ini, kita berharap ilmu yang kita dapatkan membawa kebaikan bagi diri kita dan orang lain.


3. Bersungguh-Sungguh dan Memperhatikan


Menuntut ilmu membutuhkan kesungguhan. Seorang penuntut ilmu harus rajin dan tidak malas. Sikap penuh perhatian dan fokus saat belajar akan membuat ilmu lebih mudah dipahami dan diingat. Allah SWT mencintai orang yang bersungguh-sungguh dalam segala urusannya, sebagaimana firman-Nya:


وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ

"Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami…” (QS. Al-Ankabut : 69)



4. Menjauhi Dosa dan Maksiat


Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat. Sulitnya memahami ilmu bisa jadi disebabkan oleh dosa-dosa yang kita lakukan. Maka, sebagai penuntut ilmu, kita harus selalu menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat agar ilmu yang dipelajari mudah diterima dan berbuah kebaikan.


5. Mengikat Ilmu dengan Menuliskannya


Ilmu yang tidak diikat akan hilang seiring waktu. Salah satu cara mengikat ilmu adalah dengan menuliskannya. Kebiasaan ini akan membantu kita mengingat ilmu yang telah dipelajari, serta memudahkan untuk mengkajinya kembali di kemudian hari. Bahkan, tulisan kita bisa menjadi amal jariyah jika dibagikan kepada orang lain.


6. Menghafalkan


Selain menulis, menghafalkan adalah cara lain untuk menjaga ilmu dan akan sangat membantu dalam memahami apa yang telah dipelajari.


7. Mengamalkan Ilmu yang Didapatkan


Pepatah bahasa Arab menyebutkan bahwa ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Mengamalkan ilmu adalah tujuan utama dalam menuntut ilmu. Apa yang kita pelajari harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Ilmu yang diamalkan juga akan mendatangkan pahala di dunia dan akhirat.


Nah, sahabat Adzkia, sekarang kita sudah memahami bahwa menuntut ilmu itu bukan sekadar proses belajar, tetapi juga bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan menjaga adab-adab ini, insyaAllah, ilmu yang kita dapatkan akan berkah dan bermanfaat. Yuk, segera aplikasikan dalam keseharian kita.


Sekolah Kehidupanku, Berkarakter Qur’ani.

21 views0 comments

Comments


bottom of page